Translate

Jumat, 23 Oktober 2009

LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN


A. JENIS – JENIS LAPORAN KEUANGAN

Untuk membuat laporan keuangan, Neraca Lajur sangat membantu dalam proses pelaporan. Karena neraca lajur merupakan alat bantu untuk memudahkan dalam membuat laporan keuangan yang meliputi:
1. Laporan Laba – Rugi (Income Statement)
2. Laporan Neraca (Balance Sheet)
3. Laporan Perubahan Ekuitas/Modal pemilik (Owner’s Equity Statement)
4. Laporan Arus Kas (Cash flows Statement)

Berikut penjelasannya:

1. LAPORA LABA-RUGI (Income Stetement)
Laporan laba-rugi adalah laporan keuangan yang melaporkan mengenai aktifitas operasional perusahaan dengan menghitung pendapatan dan beban-beban selama satu periode yang kemudian dapat ditentukan laporan laba-ruginya.
Ada dua pendekatan sebagai dasar dalam dan menggolongkan, serta mengikhtisarkan transaksi transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Kedua pendekatan itu adalah:
a. Dasar Tunai (cash basis), yaitu;
Suatu sistem yang mengakui penghasilan pada saat uang tunai diterima dan mengakui beban pada saat mengeluarkan uang tunai. Metode ini cocok untuk perusahaan dengan skala kecil, karena mentode ini kurang tepat untuk mengakui laba atau rgi laba pada period tertentu.
b. Dasar Waktu (akrual basis)
Yaitu suatu sistem yang mengakui pendapatan pada saat terjadinya transaksi, walaupun sudah atau belum menerima uang tunai dan mengakui beban pada saat terjadinya transaksi walaupun sudah atau belum mengeluarkan uang tunai. Metode ini sangat tepat untuk perusahaan yang melakukan transaksi secara kredit, karena laporan laba-rugi akan mencerminkan kondisi yang benar selama satu periode tertentu.
Dalam laporan laba-rugi, terdapat tiga rekening (akun) yang perlu dipahami dengan jelas, yaitu:
- Pendapatan
Adalah penghasilan yang timbul dari pelaksanaan akitivitas perusahaan yang biasa (reguler) dan dikenal dengan sebutan yang berbeda-beda, seperti; penjualan, penghasilan jasa (fee), bunga, deviden, royalti dan sewa.
- Beban
Adalah pengorbanan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas yang biasa (reguler), seperti beban pokok penjualan, beban gai, beban sewa, beban penyusutan aset tetap, beban asuransi, beban pajak, beban kerugian piutang, beban perlengkapan.
- Laba atau Rugi
Laba terjadi bila pendapatan lebih besar dari beban-beban yang terjadi, sebaliknya rugi terjadi bila pendapatan lebih kecil dari pada beban-beban yang terjadi.
Untuk perusaahaan jasa, meliputi pendapatan atau penghasilan, beban operasi, laba operasi, pendapatan lain-lain, beban lain-lain, laba bersih, pajak penghasilan, laba bersih setelah pajak.

Dalam laporan laba-rugi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
Pendapatan; hasil dari pemberian jasa yang diberikan kepad pelanggan yang merupakan mata usaha pokok dan normal perusahaan.
Misalnya; untuk perusahaan konsultan, maka pendapatannya berasal dari fee yang diberikan oleh pelanggan. Pendapatan salon kecantikan adalah ongkos yang pelayanan salon kepada pelanggannya, pendapatan rental komputer adalah sewa yang dibayar oleh pelanggan.
Beban operasi, semua beban yang dikeluarkan atau terjadi dalam hubungannya dengan aktifitas operasi perusahaan. Misalnya; beban telepon, beban listrik dan telepon, beban rapat, beban suplies, beban penyusutan dan sebaginya.
Laba operasi, merupakan selisih antara pendapatan dan beban operasi, sedangakan pendapatan dan beban lain-lain merupakan pendapatan diluar pendapatan pokok perusahaan, seperti pendapatan bunga. Beban lain-lain adalah beban yang tidak berkaitan dengan kegiatan operasi pokok perusahaan, seprti rugi penjualan aset tetap dan beban bunga.
Laba bersih sebelum pajak, merupakan hasil pengurangan labs operasi dengan pendapatan dan beban lain-lain di luar operasi dan laba bersih setelah pajak yaitu pendapatan bersih perusahaan baik yang berasal dari kegiatan operasional perusahaan maupun non operasional, setelah dikurangi pajak penghasilan.

2. LAPORAN NERACA (Balance Sheet)
Yaitu laporan keuangan yang menunjukkan posisi aset, kewajiban dan ekuitas pada periode tertentu. Data untuk menyusun laporan neraca diambil dari neraca lajur.
Isi neraca secara garis besar adalah sebagai berikut:
a. Kelompok Aset:
- Aset Lancar
- Investasi jangka panjang
- Aset tetap
- Aset yang tidak berwujud
- Aset lain-lain
b. Kelompok Kewajiban:
- Kewajiban lancar
- Kewajiban jangka panjang
- Kewajiban lain-lain
c. Kelompok Ekuitas:
- Modal saham
- Agio/disagio saham
- Cadangan-cadangan
- Saldo laba

Aset, adalah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan dandiharapkan akan memberi manfaat di masa yang akan datang.
Aset terdiri dari:
- Aset Lancar (current assets)
Adalah uang tunai dan saldo rekening giro di bank serta kekayaan-kekayaan lain yang dapat diharapkan bisa dicairkan menjadi uang tunai atau rekening giro bank, atau dijual maupun dipakai habis dalam operasi perusahaan, dalam jangka pendek (satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan).
Yang termasuk aset lancar: Kas (saldo uang tunai pada tanggal neraca), Bank (saldo rekening giro di bank pada tanggal neraca), Surat berharga jangka pendek, Piutang, Persediaan (barang berwujud yang tersedia untuk dijual, di produksi atau masih dalam proses), Beban dibayar dimuka.
- Investasi jangka panjang (long-term investments)
Terdiri dari aset berjangka panjang (tidakuntuk dicairkan dalam waktu satu tahun atau kurang) yang diinvestasikan bukan untuk menunjang kegiatan operasi pokok perusahaan.
Misalnya: penyertaan pada perusahaan dalam bentuk saham, obligasi atau surat berharga, dana untuk tujuan-tujuan khusus (dana untuk pelunasan hutang jangka panjang), tanah yang dipakai untuk lokasi usaha.
- Aset Tetap (Fixed assets)
Aset berwujud yang digunakanuntuk operasi normal perushaan, mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau satu siklus operasi normal dan tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai barang dagangan.
Misalnya: tanah untuk lokasi baru, gedung, mesin-mesin dan peralatan produksi, peralatan kantor, kendaraan.
- Aset Tak Berwujud (Intangible assets)
Terdiri hak-hak istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan dalam memperoleh pendapatan, Misal: hak paten, hak cipta, franchise, merk dagang atau logo dan goodwill.
- Aset lain-lain (Other assets)
Untuk menampung aset yang tidak bisa digolongkan sebagai aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan aset tetap tak berwujud. Misalnya; mesin yang tidak dipakai dalam operasi.

Kewajiban dapat digolongkan menjadi:
- Kewajiban lancar (current liabilities)
Kewajiban lancara meliputi kewajiban yang harus diselesaikan dalam jangka pendek atau jangka satu tahun atau jangka satu siklus operasi normal perusahaan.
Misalnya: hutang usaha, beban yang harus masih dibayar, pendapatan yang diterima dimuka, utang pajak, utang bunga.
- Kewajiban jangka panjang (long-term debts)
Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang jatuh temponya melebihi satu periode akuntansi atau lebih dari satu tahun.
Misalnya: utang hipotik, utang obligasi
- Kewajiban lain-lain (other liabilities)
Adalah kewajiban yang tidak bisa digolongkan ke kewajiban lancara dan kewajiban jangka panjang.

Ekuitas
Menunjukkan hak milik para pemilik aset perusahaan yang diukur atau ditentukan besarnya dengan menghitung selisih antara aset dan kewajiban.
Jenis ekuitas berdasarkan bentuk perusahaan.:
- Perusahaan perorangan  modal pemilik
- Perusahaan persekutuan  modal sekutu
- Perusahaan perseroan  modal saham

3. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Yaitu laporan keuangan yang menunjukkan perubahan ekuitas selama satu periode. Laporan ekuitas terdiri dari saldo awal modal pada neraca saldo setelah disesuaikan ditambah laba bersih selama satu periode dikurangi dengan pengambilan prive.
Komponen laporan perubahan ekuitas adalah:
a. Modal awal
Diperoleh dari investasi awal ataupun penambahan investasi.
b. Laba atau Rugi
Laba perusahaan akan menambah modal perusahaan, sedangkan rugi akan mengurangi modal perusahaan.
c. Penarikan (prive)
Apabila sebagian laba diambil oleh pemilik untuk kepentingannya sendiri diluar kepentingan perusahaan, maka kejadian ini akan mngurangi modal pemilik.
Jika perusahaan perseorangan atau firma maka penarikan disebut prive dan jika berbentuk perseroan (PT) disebut deviden.
Apabila laba lebih besar dari pada penarikan maka akan ada kenaikan modal, sebaliknya jika laba lebih kecil dari penarikan maka akan terjadi penurunan modal.
d. Modal akhir
Modal akhir adalah saldo modal awal ditambah laba rugi dikurangi penarikan.

4. LAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas menunjukkan sumber dan penggunaan kas selama satu periode sehingga saldo kas nampak seperti di neraca, laporan arus kas membutuhkan data/informasi dari neraca periode sebelumnya dan periode yang bersangkutan dan laporan laba rugi pada periode yang bersangkutan.


B. BENTUK LAPORAN KEUANGAN

1. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu:
a. Betuk multiple step
Laporan laba rugi disusun bertahap, sehingga dikenal beberapa jenis laba seperti laba kotor, laba bersihoperasi, laba bersih sebelum pajak dan laba bersih setelah pajak
Contoh: Gambar

b. Betuk single step
Hanya dikenal laba bersih karena dalam bentuk ini semua penhasilan dikurangi beban-beban termasuk pajak dilaporkan sekaligus tanpa dipisah-pisah seprti dalam multiple step.
Contoh: gambar

2. Laporan Neraca
Merupakan laporan keuangan yang menyajikan aset, kewajiban danekuitas suatu perusahaan pada satu saat tertentu.
Dalam menyusun neraca perlu diperhatikan untuk selalu mencantumkan:nama perusahaan, judul neraca dan tanggal neraca

Neraca dapat disajikan dalam:
a. Bentuk perkiraan / skontro (akun)
Dalam bentuk perkiraan, neraca dibagi dau sisi yaitu sisi sebelah kiri (untuk aset) dan sisi sebelah kanan (untuk kewajiban dan modal)
Berikut contoh: gambarnya

b. Bentuk laporan / stafel (report form)
Dalam bentuk laporan semua akun/rekening dalam neraca disusun berurutan kebawah. Urutan pertama kelompok aset, kewajiban, modal.

3. Laporan Perubahan Ekuitas / Modal
Laporan perubahan ekuitas mencerminkan berubahnya modal dari awal sampai dengan menjadi modal akhir.
Dibagi dua laporan perubahan ekuitas yaitu:
a. Perusahaan Perseorangan
Berikut contoh gambarnya:

b. Perusahaan Perseroan (PT)
Berikut contoh gambarnya:

4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas mrupakan laporan keuangan yang berisi informasi aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari suatu perusahaan selama periode tertentu.
Untuk lebih jelasnya berikut tujuan laporan arus kas, yaitu:
- Untuk memberikan informasi tentang penerimaan kas dan pengeluaran kas perusahaan selama suatu periode
- Untuk menyediakan informasi tentang kegiatan operasi, investasi, dan pembiayaan perusahaan tersebut atas dasar kas
Berikut contoh gambarnya:

SOAL

1. Keluaran atau produk apakah yang dihasilkan oleh sebuah siklus akuntansi ?
2. Apakah semua perusahaan memilki siklus akuntansi ? jelaskan !
3. Apakah fungsi neraca aljur bisa menggantikan laporan keuangan dalam sebuah perusahaan ? Jelaskan !
4. Jelaskan sifat-sifat dari aset yang terdapat pada bagian neraca berikut ini: (a) aset lancar, (b) pabrik dan peralatan
5. Jelaskan perbedaan antara kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang!

Sumber: BSE, Diknas

……..SELESAI……

BUKU BESAR, BUKU PEMBANTU, REKENING

BUKU BESAR, BUKU PEMBANTU DAN REKENING

Dalam bab – I disebutkan buku dan buku pembantu merupakan catatan akuntansi akhir (boof of final entry) dalam sistem akuntansi pokok.
Buku besar ini menampung ringkasan data yang sudah diklasifikasikan, yang berasal dari jurnal.
Setelah data dari jurnal diringkas dalam buku besar, tidak ada lagi proses pencatatan dalam catatan akuntansi yang dilakukan untuk menghasilkan laporan keuangan.


KARAKTERISTIK BUKU BESAR DAN BUKU PEMBANTU

Buku besar (general ledger) merupakan kumpulan rekening-rekening neraca dan rugi laba yang digunakan untuk menyortir dan meringkas informasi yang telah dicatat dalam jurnal.
Buku pembantu (subsidiary ledgers) adalah suatu cabang buku besar yang berisi rincian rekening tertentu yang ada dalam buku besar.
Contoh: beberapa buku pembantu sbb:
- Buku pembantu piutang
- Buku pembantu persediaan bahan baku dan penolong
- Buku pembantu mesin dan alat
- Buku pembantu utang
- Buku pembantu biaya overhead pabrik
- Buku pembantu biaya administrasi dan umum
- Buku pembantu biaya penjualan

Apakah rekening itu ?
Rekening adalah judul suatu catatan akuntansi yang umumya berbentuk T, yang dibagi dua bagian, sebelah kiri disebut debit dan sebelan kanan disebut kredit, sebagai alat untuk mengklasifikasikan dan mencatat transaksi berdasar prinsip tata buku berpasangan (double entry bookeeping).
Rekening kontrol
Rekening buku besar yang rinciannya dibuat dalam buku pembantu disebut Rekening Kontrol yaitu; rekening yang dapat digunakan untuk mengawasi saldo-saldo dalam buku pembantu.
Setiap akhir periode (misalnya bulanan) dapat dilakukan pengecekan dengan cara menjumlahkan saldo-saldo dalam buku pembantu dan membandingkannya dengan saldo dalam rekening kontrolnya.
Posting adalah proses sortir dan pemindahan data dari buku jurnal kedalam buku besar dan buku pembantu disebut juga dengan pembukuan

FORMULIR REKENING BUKU BESAR

Di atas sudah disebutkan bahwa rekening buku besar umumnya berbentuk T, yang merupakan catatan akuntansi yang dibagi dua secara vertikal, sebelah kiri disebut debit dan sebelah kanan disebut kredit.
Ada berbagai variasi bentuk formulir rekening buku besar:
1. Rekening dengan debit lebar (wide debit ledger)
2. Rekening biasa (regular ledger)
3. Rekening berkolom saldo di tengah (center balance ledger)
4. Rekening berkolom saldo (balance ledger)
5. Rekening ganda berkolom saldo (doubel ledger with balance ledger)
6. Rekening dengan saldo lama dan saldo baru (old and new balance ledger)

1). Rekening dengan Debit dan Kredit Lebar
Bentuk rekening ini menyediakan kolom “keterangan” pada sebelah debit lebih lebar bila dibandingkan dengan kolom “keterangan” pada sebelah kredit.
Hal ini dilakukan karena penjelasan yang bersangkutan dengan transaksi pendebitan lebih banyak bila dibandingkan dengan penjelasan yang bersangkutan dengan traksaksi pengkreditan, dan jika penentuan saldonya perlu dilakukan secara periodik.

2). Rekening Biasa
Bentuk rekening ini sangat luas digunakan.
Rekening ini mempunyai kolom “keterangan” yang sama lebar untuk sebelah debit maupun sebelah kredit.
Umumnya rekening buku besar menggunakan bentuk rekening ini.
Buku pembantu yang menggunakan bentuk rekening ini adalah buku pembantu piutang dan buku pembantu utang

3). Rekening Berkolom Saldo di Tengah
Bentuk rekening ini digunakan jika diperlukan informasi saldo rekening setiap saat, baik saldo debit maupun saldo kredit dan diperlukan penjelasan yang relatif sama banyaknya baik untuk transaksi pendebitan maupun transaksi pengkreditan.
Kolom saldo diletakkan ditengah-tengah rekening.
Rekening pembantu piutang dan utang umumnya menggunakan bentuk formulir seperti ini.

4). Rekening Berkolom Saldo
Bentuk rekening ini digunakan jika diperlukan penjelasan yang banyak, baik untuk transaksi pendebitan maupun transaksi pengkreditan, dan jika diperlukan informasi saldo berjalan setiap saat (maksudnya selalu di tampilkan jumlah nominal dalam saldo setiap terjadi transaksi).
Untuk menunjukkan apakah saldo yang tercantum dalam kolom “saldo” merupakan saldo debit atau saldo kredit, ada dua cara merancang kolom saldo tersebut (a) dengan mencantumkan kolom D/K untuk memberi tanda D untuk saldo debit dan K untuk saldo kredit di muka angka yang tercantum dalam kolom “saldo” dan (b) dengan membuat kolom saldo debit terpisah dari kolom saldo kredit.
Rekening piutang, utang dan persediaan umumnya menggunakan bentuk formulir ini.

KODE

Kode memudahkan proses pengolahan data karena dengan kode, data akan lebih mudah diidentifikasi.
Contoh: kode untuk karyawan laki-laki diberi kode L, karyawan wanita kode W.
Dalam proses akuntansi kode yang digunakan adalah: angka, huruf atau kombinasi keduanya. Dalam komputer untuk memproses data ada istilah kode: alfabetik (menggunakan huruf), numerik (menggunakan angka), alfanumerik (menggunakan kombinasi huruf dan angka).

Syarat kode yang baik

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan adalah:
o Kode yang disusun perlu disesuaikan dengan metode proses data.
o Setiap kode harus mewakili hanya satu item sehingga tidak membingungkan
o Kode ayng disusun harus memudahkan pemakai untuk mengingatnya
o Kode yang disusun harus fleksibel, dalam arti memungkinkan dilakukan perluasan tanpa perubahan menyeluruh.
o Setiap kode yang disusun harus fleksibel, dalam arti memungkinkan dilakukan perluasan tanpa perubahan menyeluruh.
o Setiap kode harus menggunakan jumlah angka atau huruf yang sama
o Kode yang panjang perlu dipotong-potong (chunking) untuk memudahkan mengingat, Misalnya: kode 60662582549 dapat dibuat 606-258-259.
o Dalam kode yang panjang perlu diberi kode yang merupakan check digit, yaitu untuk mengecek kebenaran kode.

MACAM – MACAM KODE

Kode dapat dibuat dalam berbagai struktur kode yang berbeda. Setiap struktur mempunyai kelebihan dan kelemahan. Oleh karena itu perlu suatu struktur kode yang sesuai sehingga tujuan pemberian kode dapat tercapai.
Berikut ini macam-macam kode yang dapat digunakan:
1. Kode Urut Nomor
Kode yang disusun urut nomor. Agar setiap kode mempunyai jumlah angka (digit) yang sama perlu direncakan dulu jumlah digitnya, misal jumlah digitnya sebanuyak empat angka maka kodenya akan dimulai dengan 0001 dan diakhiri 9999.
Kode urut ini sederhana, tetapi tidak memenuhi persyaratan fleksibilitas. Sebaiknya kode urut ini digunakan untuk memberi nomor (kode) dokumen atau bukti transaksi.
2. Kode Kelompok
Kode kelompok membagi data ke dalam kelompok tertentu. Tiap kelompok akan diberi kode dengan angk, sehingga masing-masing posisi angka kode mempunyai arti. Lebih lengkap lihat kode rekening-2.
3. Kode Blok
Dalam kode blok, setiap kelompok data diberi kode dalam blok nomor tertentu. Cara pemberian kode ini dapat memenuhi persyaratan fleksibilitas sehingga dapat digunakan untuk pemberian kode pada rekening. Lebih lengkap lihat kode rekening-rekening.
4. Kode Desimal
Setiap kelompok data akan diberi kode 0 sampai 9. Oleh karenanya pengelompokkan data harus dilakukan maksimum dalam sepuluh kelompok.
Agar kode desimal ini dapat digunakan untuk pengelompokkan data yang luas , dapat disusun kelompok-kelompok yang bertingkat. Lebih lengkap lihat kode rekening-2.
5. Kode Mnemonic
Merupakan singkatan dari karakteristik data. Misal, pabrik sepatu, persediaan sepatu pria ukuran besar dapat dibuatkan kodenya SPB (Sepatu Pria Besar). Bisa juga kode ini disusun dengan kombinasi huruf dan angka, misal sepatu pria dengan nomor 42 diberi kode SP42.
Sebaiknya kode mnemonic ini digunakan bila data atau elemennya (itemnya) tidak terlalu banyak, sehingga tidak menyulitkan pemakainya. Bila terlalu sering perubahan itemnya dan banyak datanya maka pemakai kode akan sulit mengingatnya.
6. Kode Bar
Digunakan untuk industri makanan dan minuman diluar negeri (misal: USA) yang menggunakan Universal Product Code (UPC). Tiap pengusaha makanan dan minuman yang berpartisipasi akan diberikan 10 digit sebagai kode produknya. Lima digit pertama berisi kode perusahaan, lima digit berikutnya berisi kode produk.
Kode bar ini dapat dibaca oleh mesin Automatic Tag Readers, dan langsung diproses di dalam komputer.
Kode iji juga dipakai dalam perpustakaan, dll.

KODE REKENING

Pemberian kode untuk klasifikasi rekening diperlukan karena dapat memudahkan untuk mencari rekening-rekening yang diinginkan. Apabila pembukuan dilakukan dengan mesin maka kode ini tidak dapat dihindarkan dan menjadi sangat penting dan menjadi sangat penting.
Kode rekening harus disusun secara konsisten.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk dalam memberikan kode yaitu dengan angka, huruf ataupun kombinasi keduanya. Tidak memandang cara mana yang digunakan, kode yang diberikan harus dapat memenuhi syarat-syarat sbb:
a. Memungkinkan adannya perluasan rekening tanpa harus mengadakan perubahan kode.
b. Harus mudah diingat
c. Memudahkan bagi pihak yang menggunakan.
Berikut uraian tentang penggunaan Kode Kelompok, Blok dan Kode Desimal untuk memberi kode rekening sbb:

1. Kode Kelompok (Group Code)
Kode kelompok mempunyai sifat-sifat khusus sbb:
a. Posisi masing-masing angka mempunyai arti di mana angka paling kiri adalah kode kelompok dan angka paling kanan kode jenis rekening.
b. Kode kelompok akan terdiri dari angka-angka yang sudah diperkirakan terlebih dahulu.
c. Setiap kode dalam klasifikasi menggunakan jumlah angka yang sama.
d. Jika terjadi penambahan kelompok rekening, dpat dilakukan dengan mengubah angka paling kiri.
Misalnya, klasifikasi rekening akan diberi kode yang terdiri dari 4 angka maka cara memberikan kodenya dapat digambarkan sebagai berikut:

Untuk kelompok-kelompok yang lain dari contoh di muka akan diberi kode dengan cara yang sama seperti yang telah disebutkan di. Apabila ada rekening dalambuku besar yang perinciannya di buat dalam buku pembantu, maka harus dibuatkan kode untuk buku pembantu. Dalam kode kelompok biasanya buku pembantu di buatkan kode angka yang diletakkan di sebelah kanan kode rekeningnya.

2. Penggunaan Kode Kelompok untuk Pengawasan
Apabila informasi akuntansi dipakai untuk mengukur prestasi maka digunakan akuntansi pertanggungjawaban. Yang dimaksud dengan akuntansi pertanggungjawaban adlah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga informasi yang dihasilkan menunjukkan tingkat kegiatan yang dikaitkan dengan tanggungjawab orang atau bagian tertentu.
Pusat pertanggungjawaban ini dapat dibedakan menjadi:
a. Pusat pertanggungjawaban Biaya
Yaitu unit organisasi yng dinilai atas dasar biaya yang menjadi tanggungjawabnya, misal bagian produksi.
b. Pusat pertanggungjawaban Pendapatan
Yaitu unit organisasi yang dinilai atas dasar pendapatan yang menjadi tanggungjawabnya, misal bagian Pemasaran.
c. Pusat pertanggungjawaban Laba
Yaitu unit organisasi yang dinilai atas dasar laba yang menjadi tanggungjawabnya, misalnya anak perusahaan atau devisi perusahaan.
d. Pusat pertanggungjawaban Investasi
Yaitu unit orgaisasi yang dinilai atas dasar laba yang menjadi yang menjadi tanggungjawabnya diaktikan denganinvestasinya, misalnya divisi perusahaan.
Untuk melakukan penilaian prestasi, digunakan anggaran sebagai dasar penilaian. Anggaran ini disusun untuk setiap pusat pertangungjawaban. Agar pencatatan transaksi dapat dikaitkan dengan pusat pertanggungjawaban, disusun kode rekening sedemikain rupa. Biasanya kode rkening ini menggunakan kelompok.
Berikut contoh kode untuk unit pertanggungjawaban dibuat sbb:

3. Kode Blok (Blok Code)
Dalam cara ini juga dilakukan klasifikasi seperti yang dilakukan dalam kode kelompok.
Kode yang diberikan kepada setiap klasifikasi tidak menggunakan urut-urutan digit seperti dalam kode kelompok, tetapi dengan memberikan satu blok nomor untuk setiap kelompok.
Jadi disini kode akan diberikan pada setiap kelompok, dimulai angka tertentu dan diakhiri dengan angka tertentu yang merupakan satu blok nomor kode.
Sebagai contoh penggunaan kode blok, sbb:

Kelompok Kode Blok
Aktiva 100 – 199
Utang 200 – 249
Modal 250 – 299
Penghasilan 300 – 399
Biaya Usaha 400 – 899
Pendapatan dan Rugi Laba di Luar Usaha 900 – 999

SUSUNAN BUKU BESAR DAN PEMBANTU

Buku besar dan buku pembantu dapat disusun sesuai dengan besar kecilnya perusahaan, jumlah pegawai bagian akuntansi dan susunan organisasinya.
Berikut contoh susunan buku besar dan pembantu untuk perusahaan-2 yang masih kecil sampai yang besar, yaitu:
1 Perusahaan kecil ; transaksi-transaksinya tidak begitu banyak, sehingga penggolongan transaksi-transaksi tersebut juga tidak terlalu banyak maka rekening-rekening yang digunakan semuanya dimasukkan dalam buku besar. Biasanya pemegang bukunya hanya satu orang ataumungkin pemiliknya sendiri yang melakukan pekerjaan pencatatan. Dalam keadaan seperti posting buku besar dilakukan dari buku jurnal.
2 Dalama perusahaan besar, transaksi-transaksi cukup banyak dan perlu dilakukan penggolongan yang cukup terinci akan memerlukan jumlah rekening yang cukup besar. Karena jumlah rekeningnya cukup besar, maka beberapa rekening yang perlu dibuatkan rincian akan dibuatkan buku pembantu. Pegawai yang mengerjakan buku pembantu akan tergantung pada jumlah pegawai yang ada di bagian akuntansi dan juga struktur organisasinya. Kalau pegawainya satu orangmaka bukubesar dan buku pembantu dikerjakan oleh orang ayng sama.
“Posting ke buku besar dan buku pembantu biasanya dilakukan dari buku jurnal.” Tetapi apabila pegwai bagian akuntansi lebih dari saut orang maka pengerjaan buku pembantu dapat diserahkan kepada pegawai lain atu bisa juga buku pembantu diserahkan kepada pegawai alin atau bisa juga buku pembantu dikerjakan oleh seksi-seksi yang berbeda. Dalam keadaan seperti ini buku besar diposting dari bukujurnal (secara periodik) dan buku pembantu diposting dari jurnal atau langsung dari dokumen (bukti) transaksi.
3 Apabila suatu rekening banyak sekali, misalnya piutang, maka dapat dibuatkan buku rekening kontrol dan masing-masing rekening kontrol ini dibuatkan buku pembantu. Dalam keadaan ini ada 3 buku yaitu: buku besar, buku rekening kontrol dan buku pembantu.
Pemisahan pekerjaan dan posting dilakukan dengan cara sebagai berikut: Buku besar dan buku rekening kontrol pengerjaannya dipisahkandari seksi yang mengerjakanbuku pembantu. Posting ke buku pembantu dilakukan dari bukti-bukti transaksi.

KODE BUKU PEMBANTU

Buku pembantu merupakan kumpulan kumpulan rekening-rekening yang merupakan rincian dari suatu rekening dalam buku besar.
Untuk mempermudah pembukuan, rekening-rkening buku pembantu akan diberi kode.
Pada umumnya kode untuk rekening bukupembantu diletakkan di belakang angka kode rekening buku besarnya.
Kode buku pembantu ini dapat di buat dengan cara yang sama untuk kode blok maupun untuk kode kelompok.

Misalnya, buku pembantu rekening Biaya Produksi Tidak Langsung Departemen Produksi adalah sbb:

Upah Tidak Langsung No. Kode
Pengawas 01
Inspeksi 02
Idle Time 03
Perbaikan Produk 04
Lembur 05
Bahan Penolong
Bahan – A 06
Bahan – B 07
Bahan – C 08
Biaya Produk Lain No. Kode
Bahan bakar 09
Suplies 10
Listrik 11
PPh Karyawan 12
……..dan seterusnya…. …dst…

Dalam contoh diatas, kode rekening buku pembantu dibuat dengan dua angka sehingga kalau digabungkan dengan rekening kontrolnya maka akan kode untuk masing-masing rekeningnya sbb:

Rekening Kode
Pengawas 5211-01
Inspeksi 5211-02
Idle Time 5211-03
Perbaikan Produk 5211-04
Lembur 5211-05
……..dan seterusnya…. …dst…

SOAL:
1. Apa yang dimaksud dengan rekening buku besar ?
2. Mengapa rekening buku besar tertentu memerlukan rekening pembantu ? Berikan contohnya.
3. Sebutkan jenis-jenis format rekening.
4. Sebutkan keunggulan dan kelemahan masing-masing jenis format rekening tsb.
5. Jelaskan kelemahan sistem pemberian kode rekening angka urut, beri contohnya.
6. Jelaskan kelemahan sistem pemberian kode rekening blok, beri contohnya.
7. Jelekaskan kelemahan sistem pemberian kode rekening kelompok, beri contohnya.

Sumber: Sistem Akuntansi, Mulyadi, Salemba Empat

Rabu, 14 Oktober 2009

J U R N A L

JURNAL

APAKAH JURNAL ITU ?
Setelah suatu transaksi direkam adlam formulir, pencatatan akuntansi yang pertama kali dilakukan adalah dalam jurnal.
Pencatatan di dalam jurnal ini biasanya lebih lengkap dan lebih rinci, serta menurut urutan tanggal kejadian transaksi.
Jurnal merupakan catatan akuntansi permanen yang pertama, yang digunaka untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan.
Jurnal harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak ada satupun transaksi yang tidak dicatat; catatan yang dicatat lengkap dengan penjelasan dan informasi lain, agar catatan tersebut mudah diusut kembali ke dokumen sumbernya.
1. Jurnal Umum
Jika jenis transaksi perusahaan masih sedikit, jurnal umum dengan dua kolom, debit dan kredit sudah cukup memadai sebagai catatan akuntansi pertama.
Jurnal ini digunakan untuk menampung transaksi penjualan, pembelian, penerimaan dan pengeluaran kas, depresiasi aktiva tetap dan transaksi lainnya.
Karena dalam perusahaan kecil volume transaksinya masih sedikit, jurnal umum seperti tampak pada gambar diatas.
Kolom-kolom dalam jurnal umum tersebut diisi data berikut ini:
a). Kolom Tanggal.
Kolom ini diisi dengan tanggal terjadinya transaksi, yang diisi secara berurutan sesuai dengan kronologi terjadinya transaksi.
b). Kolom Keterangan
Kolom ini diisi dengan keterangan lengkap mengenai transaksi yang terjadi, seperti nama rekening yang didebit dan dikredit, serta penjelasan ringkas tentang transaksi yang bersangkutan.
Misalnya; transaksi pengeluaran kas untuk pembayaran upah karyawan, maka kolom keterangan akan diisi sbb:
Biaya Tenaga Kerja XXX
Kas XXX
Pembayarna upah minggu ke-2 Juni 19X1
c). Kolom Nomor Bukti
Kolom ini digunakan untuk mencatat nomor formulir (dokumen sumber) yang dipakai sebagai dasar pencatatan data dalam jurnla tersebut.
d). Kolom Nomor Rekening
Diisi dengan nomor rekening yang didebit dan nomor rekening yang dikredit dengan adanya transaksi.
e). Kode Debit dan Kredit
Kode ini diisi dengan jumlah rupiah transaksi. Jumlah-jumlah rupiah adlam kolom ini diringkas (dijumlahkan) menurut nomor rekening yang tercantum dalam kolom nomor rekening.

2. Jurnal Khusus
Jika suatu perusahaan bertambah besar dan jenis transaksi menjadi lebih banyak, jurnal umum tersebut menjadi tidak mampu lagi menampung berbagai transaksi yang timbul, yang frekuensi terjadinya transaksi semakin tinggi.
Dalam hal ini mulai diperlukan jurnal khusus, selain jurnal umum tersebut, dan dibutuhkan lebih banyak karyawan untuk menyelenggarakan berbagai jurnal khusus tersebut.
Timbul pertanyaan, mengapa jurnal umum harus dipecah ? Ada berbagai alasan mengapa jurnal umum perlu dipecah:
a). Untuk mengumpulkan dan menggolongkan transaksi yang sama yang frekuensi
terjadinya tinggi
b). Untuk mengurangi pekerjaanpembukuan ke dalam buku besar dan untuk
menggolongkan transaksi yang dicari.
c). Untuk memungkinkan pengerjaan pencatatan transaksi ke dalam jurnal dilakukan
oleh beberapa orang.
d). Untuk menciptakan pengendalian intern.

JENIS JURNAL KHUSUS
Jenis jurnal yang biasanya terdapat dalam perusahaan yang relatif besar adalah sbb:
1. Jurnal Penjualan
2. Jurnal Pembelian
3. Jurnal Penerimaan Kas
4. Jurnal Pengeluaran Kas
5. Jurnal Umum

1). Jurnal khusus Penjualan
Digunakan untuk mencatat transaksi penjualan, baik penjualan kredit maupun penjualan tunai.
Dari jurnal penjualan ini, manajemen akan dapat memperoleh informasi mengenai semua jenis transaksi penjualan selama periode tertentu, urut secara kronologi.
2). Jurnal khusus Pembelian
Digunakan untuk mencatat transaksi pembelian kredit.
Transaksi pembelian tunai dicatat dalam jurnal pengeluaran kas.
3). Jurnal khusus Penerimaan Kas
Digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan kas.
Sumber pokok penerimaan kas perusahaan umumnya dari penjualan tunai dan penerimaan piutang.
Jika frekuensi transaksi kas masih rendah, jurnal penerimaan kas ini digabungkan dengan jurnal pengeluaran kas dalam satujurnal yang disebut jurnal kas.
4). Jurnal khusus Pengeluaran Kas
Jurnal pengeluaran kas digunakan untuk mencatat transaksi pengeluaran kas.
5). Jurnal khusus Umum
Digunakan untuk mencatat transaksi selain yang dicatat dalam jurnal khusus.
Pada umumnya jurnal umum berbentuk jurnal dua kolom (artinya kolom rupiah hanya terdiri dari 2 kolom) yaitu; kolom debit dan kolom kredit. Seperti contoh dibawah ini.
Hal ini dibuat demikian karena transaksi yang dicatat dalam jurnal umum sangat bervariasi, dengan frekuensi kejadian yang rendah.

LANGKAH PERANCANGAN JURNAL

Berikut ini adalah langkah-langkah yang biasa ditempuh oleh ahli sistem dalam merancang jurnal:
1. Studi terhadap Karakteristik Transaksi Perusahaan
Percangan jurnal dimulai dari studi terhadap karakteristik transaksi yang dilaksanakan oleh perusahaan.
2. Pembuatan Jurnal Standar
Setelah transaksi yang berfrekuensi tinggi diidentifikasi, langkahselanjutnay adalah memperlajari ciri khas transaksi tersebut untuk dapat menentukan rekening-rekening buku besar yang terkait dalam pencatan transaksi tersebut. Atas dasar ini dibuat jurnal standar untuk mencatat transaksi-transaksi yang berfrekuensi tinggi.
3. Percanangan Jurnal
Jurnal standar kemudian dipakai sebagai dasar untuk menentukan kolom-kolom yang harus dicantumkan dalam jurnal khusus.
Contoh:
Jurnal:
Bahan dalam proses XXX
Biaya overhead pabrik XXX
Biay administrasi & umum XXX
Biaya pemasaran XXX
Persediaan bahan XXX


SOAL & KASUS:

1. Jurnal seringkali disebut dengan catatan akuntansi pertama (book of original entry). Jelaskan sebutan terhadap jurnal ini.
2. Dalam perusahaan kecil, jurnal umum biasanya dipakai untuk mencatat seua jenis transaksi yang terjadi dalam perusahaan tersebut. Buatlah contoh jurnal umum tersebut, dan jelaskan kegunaan kolom-kolom yang tercantum dalam jurnal tersebut.
3. Dalam perkembangan usahanya, perusahaan umumnya mengembangkan jurnal umum dengan memecahnya menjadi jurnal-jurnal khusus, untuk mengimbangi perkembagan usahanya terebut. Sebutkan alasan pemecahan jurnal umum menjadi jurnal-jurnal khusus tersebut.
4. Sebutkan prinsip-prinsip dasar yang melandasi percancangan jurnal.
5. Salah satu prinsip dasar yang melandasi perancangan jurnal adalah “untuk mengurangi pekerjaan pembukuan (posting) yang terinci., haru digunakan kolom-kolom khusus dalam jurnal, sehingga memungkinkan pembukuan jumlah per kolom ke dalam rekening yang bersangkutan dalam buku besar”.
Jelaskan prinsip dasar ini dengan menerapkannya pada transaksi pemakain bahan.
(lihat halamna: 114)
6. Sebutkan jensi jurnal yang biasanya digunakan oleh perusahaan yang relatif besar dan jelaskan pula kegunaan setiap jurnal tersebut.
7. Sebut dan jelaskan metode pencatatan data dalam jurnal.
8. Sebut dan jelaskan perancangan jurnal.

KASUS

1. Rancanglah jurnal penjualan berdasarkan data berikut ini:
a. Perusahaan menjual 5 macam produk: A, B, C, D dan E. Manajemen memrlukan informasi hasil penjualan perusahaan dipecah menurut jenis produk
b. Produk A dan B mempunyai frekuensi penjualan yang tinggi dalam sebulan, sedangkan produk yang lain mempunyai frekuensi penjualan yang rendah dalam jangka waktu yang sama.
c. Produk hanya dijual dengan kredit saja.
2. Rancanglah jurnal khusus untuk mencatat transaksi retur penjualan dengan mempertimbangkan informasi mengenai karakteristik transaksi tersebut berikut ini:
a. Dalam satu bulan, frekuensi transaksi retur penjualan berkisar 50 sampai dengan 60 kali (75%) dari frekeunsi penjualan.
b. Perusahaan menjual 5 macam produk A, B, C, D dan E. Manajemen pemasaran memerlukan informasi mengenai retur penjualan menurut jenis produk tersebut.
c. Produk A, B dan C mempunyai frekuensi penjualan dan retur penjualan yang jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan produk lainnya.
d. Semua penjualan dilakukan dengan kredit.
3. Rancanglah jurnal untuk mencatat transaksi pemakaian bahan baku dengan mempertimbangkan informasi mengenai karakteristik transaksi tersebut berikut ini:
a. Dalam satu bulan, frekuensi transaksi pemakaian bahan baku berkisar 80 sampai dengan 70 kali (70% dari frekuensi pemakain barang gudang).
b. Perusahaan memproduksi produk berdasarkan pesanan melalui 4 tahap produksi: proses persiapan, proses pengolahan, proses penyelesaian, dan proses pembungkusan. Bahan baku dikonsumsi dalam proses persiapan dan proses penyelesaian.
c. Jurnal ini akan digunakan sebgai sumber posting kedalam kartu harga pokok produk dan rekening barang dalam prosese (rekening ini dibagi menuru tahap proses pengolahan produk).

4. Rancanglah jurnal khussu untuk mencatat transaksi retur pembelian dengan mempertimbangkan informasi mengenai karakteristik transaksi tersebut berikut ini:
a. Dalam satu bulan, frekuensi transaksi retur pembelian berkisar 20 sampai dengan 30 kali (25% dari frekuensi pembelian).
b. Perusahaan menjaul 4 mcam persediaan: persediaan suku cadang, persediaan bahan penolong, persediaan bahan habis pakai pabrik, persediaan bahan umum. Manajemen pembelian memerlukan informasi mengenai retur pembelian menurut kelompok persediaan tersebut.
c. Persediaan bahan penolong dan suku cadang mempunyai frekuensi pembelian dan retur pembelian yang jauh lebih tinggi bila dibandingkan denganpersediaan lainnya.
d. Semua pembelian dilakukan dengan kredit.

Sumber: Sistem Akuntansi, Mulyadi, Salemba EmpatSELESAI…..

Senin, 05 Oktober 2009

Bab - 3 - F O R M U L I R

FORMULIR

DEFINISI FORMULIR

Sejak lahir hingga meninggal dunia, masyarakat modern selalu berhubungan dengan formulir. Formulir kelahiran demikian sampai kita meninggal semua menggunakan formulir.
Apakah formulir itu ?
Formulir adalah secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi.
Formulir disebut juga dengan dokumen.
Contoh:
Faktur penjualan tunai yang berisi informasi; tanggal, nama, kode, nomor urut, nama barang, kuantitas, harga satuan, harga total, dsb.
Gambar – 23 :
Contoh Formulir Faktur Penjualan Tunai


FORMULIR ELEKTRONIK

Definisi tetang formulir kertas tersebut diatas dibuat pada waktu komputer belum digunakan dalam bisnis.
Dengan meluasnya pemakaian komputer untuk menjalankan bisnis, pemakaian formulir elektronik (electronic form) menjadi umum dan meluas dalam bisnis.
Formulir elektronik merupakan ruang yang ditayangkan dalam layar komputer yang digunakan untuk menangkap data yang akan diolah dalam pengolahan data elektronik.
Manfaat formulir elektronik yaitu;
1. Tidak pernah kehabisan formulir
Jika perusahaan menggunakan formulir kertas, opersai bisnis dapat berhenti jika perusahaan kehabisan formulir.
2. Tidak pernah ketinggalan jaman
Jika kebutuhan dan peraturan berubah dengan segera formulir kertas menjadi ketinggalan jaman. Formulir elektronik mudah sekali disesuaikan dengan perubahan dan peraturan. Investasi untuk pencetakan dan penyimpanan tidak diperlukan lagi untuk pembuatan formulir elektronik.
3. Ketidakefisienan formulir dapat dihindari
Penggunaan formulir kertas seringkali memaksa pengguna formulir yang sudah tidak lagi memenuhi kebutuhan pemakai, karena untuk perancangan dan percetakan diperlukan biaya.
Formulir elektronik mudah untuk segera disesuaikan isi dan format formulir untuk memenuhi kebutuhan pemakai dengan tepat.
4. Tidak dimungkinkan penggunaan formulir yang salah
Penggunaan formulir kertas membuka peluang untuk tujuan yang salah, atau penggunaan formulir oleh orang yang tidak berhak.
Misal: Ijasah dipalsukan, Duit saja bisa dipalsukan,
Dengan formulir elektronik, pengendalian formulir dapat dilakukan dengan penentuan pemakai formulir tertentu hanya terbatas pada orang yang memiliki “password” (kata sandi). Orang yang menggunakannya harus mengisi “password”.
Jika formulir elektronik direvisi, orang tidak akan salah menggunakan formulir karena formulir tersebut tidak lagi tersedia dalam file komputer.
5. Kecepatan pengisian formulir
Kecepatan pengisian formulir elektronik tidak diragukan lagi. Cursor akan berhenti di setiap ruang kosong yang harus diisi data dan membimbing pengisi ke dalam urutan pengisian formulir secara logis.
Formulir elektronik dapat melakukan penghitungan (penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian) dan mencatumkan secara otomatis hasil perhitungan pada ruang tertentu dalam formulir.
6. Penangkapan data dilakukan sekali
Dengan menggunakan formulir kertas, data direkam dalam formulir, kemudian orang lain harus membaca data dari formulir untuk keperluan pemasukan data ke dalam sistem informasi.
Dengan menggunakan formulir elektronik, duplikasi (penggandaan) penangkapan dan pemasukan data ke dalam sistem informasi tidak akan terjadi.
7. Tidak ada data yang mengambang
Dengan formulir elektronik data dimasukkan dan dikirimkan dari satu tempat ke tempat lain secara elektronik, sehingga tidak ada data yang mengambang.
Dengan formulir kerta data akan mengambang sesuai dengan lama waktu yang diperlukan untuk menstransfer formulir kertas dari satu tempat ke tempat lain.
8. Kemudahan dalam pengelolaan formulir
Jika perusahaan menggunakan ribuan macam formulir, pengelolaan formulir menjadi suatu pekerjaan yang besar dan kompleks.
Dengan penggunaan formulir elektronik, perancangan, pengelolaan, dan pengisian setiap formulir dapat dilakukan melalui sistem yang terintegrasi.
Sistem komputer dapat menyimpan dan menyediakan data beberapa kali suatu formulir telah digunakan, bagaimana bentuk formulir setelah revisi yang terakhir, dan berapa lama suatu formulir telah digunakan sejak revisi terakhir. Data trsebut sangat bermanfaat untuk mengelola formulir yang banyak macamnya di dalam perusahaan.


MANFAAT FORMULIR

Fromulir sangat penting artinya untuk menjalankan suatu organisasi.
Hampir semua peristiwa dalam perusahaan trjadi karena formulir dan memerlukan formulir untuk merekamnya.
Contoh: banyak orang berpikir pesawat bisa terbang karena pilotnya ini salah yang benar karena formulir yang memberikan ijin bagi pilot untuk menerbangkan pesawat tersebut.

Dalam perusahaan, formulir bermanfaat:
1. Menetapkan tanggung jawab timbulnya transaksi bisnis.
Setiap transaksi terjadi karena adanya otorisasi dari pejabat yang memilki wewenang untuk melaksanakan transaksi tersebut.
Contoh: Transaksi pembelian, harus ada tanda tangan dari Kepala Bagian Pembelian dengan membubuhkan tanda tangan diatas surat order pembelian.
2. Merekam data transaksi bisnis perusahaan.
Formulir berfungsi sebagai alat perekam data transaksi, ini sebagai bukti telah terjadi transaksi bisnis.
Contoh: dalam transaksi penjualan tunai harus terekam di dalam formulir adalah; tanggal penjualan, nama wiraniaga yang melayani pembeli, nama barang ayng dijual, kuantitas, harg jual persatuan, total harga, tanda tangan wiraniaga, dll.
3. Mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan semua kejadian dalam bentuk tulisan.
Sering kita mendengar komentar “memang lidah tak bertulang” atau sulit dipercaya.
Semua perintah pelaksanaan suatu transaksi perlu ditulis dalam suatu formulir untuk mengurangi kemungkinan kesalahan. Misal: order pembelian barang X sebanyak 100 ton disampaikan secara LISAN oleh Kepala Bagian Pembelian, kemungkinan order ini diterima salah oleh pemasok adlaah besar. Oleh karena itu, order pembelian yang disampaikan secara lisan, untuk mengurangi kemungkinan kesalahan, biasanya disusul kemudian dengan pengoiriman surat order pembelian kepada pemasok.
4. Menyampaikan informasi pokok dari orang satu ke orang lain di dalam organisasi yang sama atau organisasi lain.
Formulir berfungsi pula untuk menyampaikan informasi secara intern organisasi atau antar organisasi.
Contoh:
Bagian gudang menggunakan formulir surat permintaan pembelian untuk memberitahu bagian pembelian bahwa bagian gudang memerlukan barang dengan spesifikasi dan kuantitas seperti tertulis dalam formulir tersebut.


PENGGOLONGAN FORMULIR

Formulir dapat digolongkan menurut:
1. Sumbernya
Menurut sumbernya dibedakan menjadi 3 yaitu:
a). Formulir yang dibuat dan disimpan dalam perusahaan
Digunakan secara intern, dan kemudian disimpan dalam perusahaan.
Contoh: surat permintaan pembelian, memo kredit, m\kartu jam kerja, bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang.
b). Formulir yang dibuat dan dikirmkam kepada pihak luar perusahaan
Digunakan untuk menyampaikan informasi kepada pihak luar perusahaan
Conoth: faktur penjualan tunai, faktur penjualan kredit, surat order pembelian, dll.
c). Formulir yang diterima dari luar perusahaan.
Formulir ini diterima dari pihak luar perusahaan sebagai akibat dari transaksi bisnis antara perusahaan dan pihak luar.
Contoh: faktur pembelian, surat order dari pembeli, rekening koran bank.
2. Tujuan penggunaannya
Menurut tujuan penggunaannya dibedakan menjadi 2 yaitu:
a). Formulir yang dibuat meminta dilakukannya suatu tindakan.
Digunakan oleh suatu unit organisasi untuk meminta unit organisasi lain melakukan sesuatu untuk kepentingan unit organisasi peminta.
Contoh: surat permintaan pembelian (digunakan oleh bagian gudang untuk meminta bagian pembeliaan melaksanakan transaksi pembelian guna memenuhi kebutuhan persediaan barang di bagian gudang. Bukti permintaan danpengeluaran barang gudang, Surat permintaan penawaran harga, dll.
b). Formulir yang digunakan untuk mencatat tindakan yang telah dilaksanakan.
Digunakan untuk merekam data transaksi yang telah dilaksanakan.
Contoh: formulir laporan penerimaan barang (digunakan oleh bagian penerimaan untuk mencatat data abrng yang diterima dari pemasok). Contoh lain; faktur penjualan, faktur pembelian, kartu jam kerja, dll.


PRINSIP DASAR YANG MELANDASI PERANCANGAN FORMULIR

Dalam merancang suatu formulir, prinsip-prinsip berikut ini perlu diperhatikan:
1. Pemanfaatan tembusan atau copy formulir.
Untuk memenuhi beberapa tujuan sekaligus, perlu dibuat beberapa formulir.
Contoh: dalam transaksi pembelian diperlukan pemberitahuan kepada pemasok mengenai pesanan, pemberitahuan kepada bagian penerimaan mengenai barang yang akan diterima dari pemasok, dan pemberitahuan kepada bagian utang untuk melakukan pencatatan utang, jika barangnya sudah diterima.
2. Penghindaran duplikasi dalam pengumpulan data.
Daalm mengumpulkan data hindarilah pengumpulan data yang sama lebihdari satu kali. Sekali data telah dikumpulkan dari sumbernya, data tersebut harus direkam sedemikian rupa dalam formulir, sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi semua departemen.
3. Rancangan formulir yang sederhana dan ringkas.
Formulir yang dirancang sederhana dan ringkas akan mengakibatkan dapat dihindarinya perekaman data yang tidak perlu sehingga akan membantu pencatatannya ke dalam buku jurnal dan buku pembantu.
4. Unsur internal check dalam merancang formulir.
Formulir merupakan bagiandari berbagai internal check dalam suatu organisasi. Internal cek ini diciptakan untuk dapat menhasilkan informasi yang dapat dipercaya dan teliti dan untuk menjaga kekayaan organisasi.
5. Nama dan alamat perusahaan pada formulir.
Formulir untuk antar bagian di dalam di perusahaan, tidak perlu memuat nama dan alamat perusahaan. Namum untuk yang dikirm ke luar perusahaan, nama, alamat dan bahkan logo perusahaan perlu dicantumkan pada formulir, untuk memudahkan identifikasi asal formulir tersebut bagi perusahaan penerima.
6. Nama formulir.
Seperti hal orang orang, formulirpunperlu diberinama unutk memudahkan identifikasinya.
Nama formulir biasanya dipilih untuk menggambarkan fungsi formulir tersebut. Nama formulir ini dicetak pada formulir untuk memudahkan identifikasi terhadap formulir tersebut.
7. Nomor identifikasi pada setiap formulir.
Jika perusahaan mengggunakan berbagai jenis formulir, pemberian nomor identifikasi terhadap forulir mulai diperlukan. Untuk menginat berbagai nama formulir, kemungkinan orang akan menemui kesulitan. Oleh karena itu nomor dapat melengkapi nama, untuk memudahkan identifikasi formulir.
Dalam prakteknya tidak jarng nomor identifikasi lebih umum digunakan untuk menyebut formulir dibandingkan dengan nama formulir tersebut.

Gambar – 24 :
Contoh formulir
Bukti Kas Keluar

8. Formulir besar.
Jika kita mengisi banyak klom dalam formulir yang lebarnya dua atau tiga kali kertas ukuran folio, kemungkina kita mengisi pada baris yang salah adalah besar. Untuk menghindarinya, setiap garis diberi nomor urut baik sisi kiri atau kanan.
9. Pencetakan garis pada fomulir
Garis harus dicetak pad formulir, jika formulir tersebut akan diisi dengan tangan. Jika pengisian formulir akan dilakukan dengan mesin ketik, garis tidak perlu dicetak karena mesin ketik akan dapat mengatus spasi sendiri.
10. Pencatuman nomor urut tercetak
Digunakan untuk mengawasi pemakaian formulira dan untuk identifikasi transaksi bisnis.
Pemakaian nomor urut tercetak pada formulir seperti bukti kas keluar, cek, faktur penjualan dan sebagainya merupakan elemen pengawasan intern terhadap transaksi yang bersangkutan dengan formulir tersebut. Demikian juga dapat berfungsi untuk mencari dokumen bila formulir tersebut hilang.
11. Rancangan formulir yang hanya memerlukan pengisian tanda V (cek list) atau X (silang), atau dengan mencantumkan jawaban “Ya” atau “Tidak”.
Jika informasi yang akan dikumpulkan dengan formulir dapat ditentukan lebih dahulu, untuk menghemat waktu pengisian, informasi yang sudah tertentu tersebut dicetak dalam formulir, sehingga pengisi formulir tinggal membubuhkan tanda V (cek list) atau X (silang) untuk informasi yang dipilih oleh pengisi.
12. Formulir ganda
Adalah formulir yang terdiri dari formulir asli dan tembusannya. Tembusan formulir ini dapat diisi dengan satu kali penulisan pada formulir aslinya dengan berbagai cara, sbb: menyisipkan karbon , menggunakan kertas tanapa karbon sebagai bahan cetak formulir berganda.

GAMBAR - :
Surat Order Pembelian





GAMBAR - :
Tembusan Surat Order Pembelian
Yang Di Kirim ke Bagian Penerimaan



KAPAN FORMULIR DIPERLUKAN ?

Dalam situasi apa perusahaan memerlukan formulir ?
1. Jika suatu kejadian harus dicatat, maka formulir perlu digunakan.
Misalnya: suatu perusahaan perlu mencatat transaksi penjualan tunai yang dilakukkannya setiap hari, maka perlu menciptakan formulir faktur penjualan tunai untuk merekam transaksi tersebut setiap harinya.
2. Jika informasi tertentu harus dicatat berulangkali, penggunaan formulir akan mengurangi waktu penulisan informasi tersebut.
Jika suatu informasi harus dicatat berulangkali, penggunaan formulir akan mengurangi waktupenulisan informasi tersebut.
Contoh: jika setiap kali mengajukan permintaan pembelian, bagian gudang harus menuliskan ama barang, spesifikasi, kuantitas, dan sifat permintaan (biasa, segera, atau mendesak), maka perlu dibuat formulir dengan kolom-kolom untuk menampung informasi tersebut, sehingga mengurangi waktupenulisan informasi yang harus disampaikan oleh bagian gudang kepada bagian pembelian.
3. Jika berbagai informasi yang saling berhubungan perlu disatukan dalam tempat yang sama, untuk memudahkan pengecekan yang cepat mengenai kelengkapan informasinya, maka formulir harus digunakan.
Untuk dapat memenuhi permitaan pembelian yang diajukan oleh bagian gudang, bagian pembelian memerlukan informasi lengkap mengenai nama barang yang akan dibutuhkan, spesifikasi, kuantitas, dan kapan barang tersebut diperlukan. Semua informasi tersebut perlu disatukan di tempat yang sama untuk memungkinkan bagian pembelian melaksanakan pemesanan kepada pemasok dengan benar.
Untuk memudahkan pengecekan secara cepat mengenai kelengkapan informasi tentang barang yang diminta oleh bagian gudang, maka formulir surat permintaan pembelian harus digunakan.
4. Jika dibutuhkan untuk menetapkan tanggung jawab terjadinya transaksi, fromulir perlu digunakan.
Jika tanggung jawab terjadinya transaksi akan dibebankan kepada seseorang duperlukan formulir untuk merekam pertanggung jawaban pelaksanaan transaksi tersebut.

Gambar:
Pembagian Zona dalam Formulir


FAKTOR-FATOR YANG PERLU DIPERTIMBAGKAN DALAM MERANCANG FORMULIR

Dalam merancang suatu formulir, seorang analis harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini:
1. Siapa yang memerlukan atau akan mendapat informasi yang dicatat di dalam formulir tersebut ? Hal ini akan menentukan berapa lembar formulir tersebut harus dibuat.
2. Adakah formulir lain yang sekarang dirancang atau sekarang digunakan berisi informasi yang sama ? Jika ya, apakah ada kemungkinan menyatukan informasi di dalam formulir yang dirancang ini dengan formulir lain tersebut ? Banyak perusahaan yang membuat faktur penjualan, surat muat (bill of lading), slip pembungkus (packing slip) dan surat order pengiriman dalam satu kali penulisan.
3. Apakah elemen-elemen yang harus dicantumkan di dalam formulir yang telah disusun menurut urutan yang logis ? Hal ini akan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pengisian formulir dan akanmengurangi waktu pengisian dan penggunaan formulir.
4. Apakah formulir tersebut akan memerlukan penulisan dengan tangan atau pemrosesan dengan mesin, atau kedua-duanya ? Hal ini akan menentukan lebar spasi dan penggunaan garis atau hanya spasi saja.
5. Apakah formulir tersebut akan diisi dengan pensil, tinta, mesin ketik atau mesin khusus atau dengan proses penggandaan yang lain ? Hal ini akan menentukan jensi dan mutu kertas yang akan digunakan serta jumlah ruang yang harus disediakan untuk memungkinkan pencatatan informasi.
6. Apakah formulir tersebut akan disimpan dalam suatu arsip ? Hal ini akan menetukan mutu kertas yang harus digunakan, ukuran kertas, dan preforasi yang harus dibuat, jika hal ini diperlukan.


INFORMASI YANG DIPERLUKAN DALAM MERANCANG FORMULIR

Formulir yang digunakan oleh perusahaan perlu ditinjau secara periodik untuk menentukan perlu tidaknya diadakan penyempurnaan, penggantian, atau penghentian permakaian formulir yang sekarang digunakan.
Untuk itu perlu dilakukan survei guna mengumpulkan informasi:
1. Yang bersagkutan dengan formulir itu sendiri, misal: mengenai isinya, jumlah lembar tembusannya, dan jenis kertas yang digunakan.
2. Yag bserangkutan dengan kegiatan penyediaan, pengisian, dan pencatatan informasi dari formulir tersebut.

Gambar :
Survei Formulir
=============================
SURVEI FORMULIR

NAMA FORMULIR……………….. DEPARTEMEN ……………….. NO. FORMULIR …………….
TGL. PEMAKAIAN PERTAMA KALI …………………………………………
DISURVEI OLEH ……………………………. TANGGAL SURVEI …………………………………..
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika Saudara perlu menambahakan penjelasan, gunakanlah ruang dihalaman sebalik formulir ini.
Tujukkan nomor pertanyaan yang bersangkutan dengan penjelasan Saudara.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Fungsi umum formulir …………………………………………………………………
2. Apakah formulir ini mutlak diperlukan ?
3. Dapatkah digunakan formulir lain ?
4. Dapatkah formulir ini dapa digabung dengan formulir yang lain ?
5. Jika jawaban pertanyaan 4 adalah ya formulir nomor berapa ? …………………………..
6. Formulir lain apa yang dipakai sehubungan dengan pemakaian formulir ini ? Nama formulir
………….. No. Formulir ……………… Informasi diambil dari formulir nomor …………..
Ditransfer ke formulir no. ………………………

T E K S

7. Apakah nama formulir secara jelas menunjukkan fungsinya ?
8. Apakah instruksi dan teksnya jelas ?
9. Apakah unsur yang ada di dalam formulir diperlukan ?
10. Apakah semua unsur yang diperlukan sudahmemuat di dalam formulir ?
11. Apakah susunan informasi sesuai dengan ururtan operasinya ?

D E S A I N
12. Apakah ruang yang disediakan cukup untuk diisi data ?
13. Apakah garis diatur cukup untuk diisi data dengan mesin ketik ?
14. Apakah garis diatur cukup untuk diproses denganekuipmen kantor yang tersedia ?
15. Apakah penampilan formulir menarik ?
K E R T A S
16. Apakah mutu kertas sesuai dengan pemakainformulir ?
17. Apakah mutu kertas tahan dengan pelipatan ?
18. Apakah mutu kertas tahan terhadap kareakteristik pemakainya ?
19. Apakah berat kertas sesuai dengan karakterisitik penggunaannya ?
20. Apakah ukuran kertas tepat untuk pemotongan kertas yang efisien ?
21. Apakah ukuran kertas tepat untuk ekuipmen kantor ?
22. Apakah ukuran kertas tepat untuk dimasukkan ke dalam amplop ?
23. Apakah ukuran kertas tepat untuk menampung informasi ?
24. Apakah ukuran kertas tepat untuk penampilan ?

PRODUKSI
25. Berapa kuantitas yang digunakan ? Bulanan ………….. Tahunan…………………
26. Dimana tempat penyimpanan formulir ? ……………………………………………
27. Berapa jumlah lembar formulir ii yang tersedia sekarng ditempat penyimpanan ?
28. Jika akan memesan kembali formulir ini, pemasok manakah yang akan dhubungi ?

KESIMPULAN …………………………………..
DISAHKAN OLEH : ……………………………..
TANGGAL : ……………………………………

=================================


DOKUMEN SUMBER DAN DOKUMEN PENDUKUNG

Ditinjau dari pengolahan data akuntansi, dokumen atau formulir digolongkan menjadi dua macam:
- dokumen sumber
- dokumen pendukung
Dokumen sumber adalah
Dokumen yang dipakai sebagai dasar pencatatan ke dalam jurnal atau buku pembantu.
Dokumen pendukung adalah
Dokumen yang melampiri dokumen sumber sebagai bukti sahnya transaksi yang direkam dalam dokumen sumber tersebut.
Contoh:
Gambar:
Transaksi, Dokumen Sumber, dan
Dokumen Pendukung yang bersangkutan

TRANSAKSI DOKUMEN SUMBER DOKUMEN PENDUKUNG YANG BERSANGKUTANPenjualan Tunai Faktur Penjualan Tunai Pita register kas

Penjualan Kredit
Faktur Penjualan - Surat order pengoiriman
- Laporan pengiriman barang
- Surat muat
Retur Penjualan Memo Kredit Laporan penerimaan barang

Pembelian
Bukti Kas Keluar - Surat order pembelian
- Laporan penerimaan barang
- Faktur dari pemasok
Retur Pembelian Memo Debit Laporan pengiriman barang
Penggajian dan pengupahan Bukti Kas Keluar - Daftar gaji
- Rekap daftar gaji
Pemakaian barang gudang Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang -


SOAL & KASUS:

1. Formulir adalah secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi. Sebutkan informasi apa saja yang harus dicantumkan dalam formulir bukti kas keluar yang disajikan dalam gamabr 3.2 ?
2. Sebutkan 4 manfaat formulir
3. Salah satu fungsi formulir adalah untuk menetapkan tanggung jawab timbulnya transaksi bisnis perusahaan. Berdasarkan formulir buktikas keluar yang tercantum dalam gambar 3.2 sebutkan tanggung jawab yang diterapkan dengan penggunaan formulir tersebut.
4. Menurut sumbernya, formulir dapat digolongkan menjadi 3 golongan. Sebutkan tiga golongan tersebut dan berikan contoh untuk masing-masing golongan tersebut.
5. Jelaskan formulir elektronik dan jelaskan pula keungguln formulir tersebut diabndingkan dengan formulir kertas.
6. Menurut tujuannya. Formulir dapat digolongkan menjadi 2 golongan. Sebutkan dua golongan tersebut dan berikan contoh unutk measing-masing golongan tersebut.
7. Terdapat 12 prinsip dasar yang dipakai sebagai landasan perancangan suatu formulir. Sebutkan dan jelaskan 5 prinsip dasar tersebut.
8. Salah satu prinsip dasar perancangan formulir adalah pencantuman nomor urut tercetak pda formulir-formulir yang penting dalam perusahaan. Jelaskan kegunaan nomo urut tercetak pada formulir tersebut.
9. Sebutkan tiga cara untuk menghasilkan formulir berganda.
10. Dalam merancang formulir berganda, jika informasi tertentu yang tercantum dalam lembar asli tidak dikehendaki tampak pada formulir tembusannya, bagaimana cara yang dapat ditempuh.
11. Dalam kondisi apa formulir diperlukan.
12. Sebutkan berbagai faktor yang baru dipertimbangkan oleh analis sistem dalam merancang formulir.

KASUS:

1. Rancanglah formulir berdasarkan data berikut ini:
a. Fungsi formulir adalah untuk meminta barang dari gundang.
b. Formulir akan diisi dengan tangan.
c. Formulir ini hanya digunakan untuk kepentingan intern saja , yaitu digunakan oleh pemakai barang untuk meminta barang dari bagian gudang.
d. Formulir ini harus berisi informasi berikut ini:
1). Nama bagian yang memerlukan barang
2). Untuk tujuan apa barang tersebut diminta (hanya ada tiga tujaun, produksi, reparasi dan
pemeliharaan, dan investasi).
3). Tanggal pengisian formulir
4). Kode dan nama barang, satuan dan kuantitas barang yang diminta
5). Tanda tangan dan nama Kepala Bagian yang meminta barang.
6). Tanda tangan dan nama Kepala Departemen yang bersangkutan yang menyetujui
permintaan barang.
e. Jenis barang yang diminta dalam setiap formulir tidak akan lebih dari 5 macam

2. Rancanglah formulir berdasarkan data berikut ini:
a. Formulir digunakan untuk memberitahukan secara periodik mengenai saldo awal, mutasi dan saldo akhir piutang perusahaan kepada setiap debitur.
b. Formulir ini akan diisi dengan menggunakan mesin ketik.
c. Informasi yang akan dicantumkan dalam formulir ini adalah:
1). Nama dan alamat debitur
2). Periode yang dicakup oleh pemberitahuan ini.
3). Tanggal transaksi
4). Nomor bukti transaksi
5). Keterangan tentang transaksi
6). Jumlah rupiah mutasi debit atau kredit
7). Jumlah rupiah saldo
8). Nama dan tanda tangan Kepala Departemen Akuntansi.

3. Rancanglah formulir berdasarkan data berikut ini:
a. Fungis formulir adalah untuk meminta jasa reparasi dari bagian bengkel
b. Formulir akan diisi dengan tulisan tangan
c. Formulir ini hanya digunakan unutk kepentingan intern saja, yaitu digunakan oleh unit-unit organisasi yang memerlukan jasa reparasi aktiva atetap kepada Bagian Benkgel.
d. Formulir ini harus berisi informasi sebagai berikut:
1). Nama bagian yang memerlukan barang
2). Untuk tujuan apa barang tersebut diminta (hanya ada dua tujuan: reparasi biasa dan reparasi besar/overhoul.)
3). Tanggal pengisian formulir
4). Kode aktiva tetap yang direparasi.
5). Tanda tangan dan nama Kepala Bagian yang meminta barang.
6). Tanda tangan dan nama Kepala Departemen yang bersangkutan yang menyetujui permintaan jasa reparasi.
7). Uraian ringkas mengenai jesni kerusakan aktiva tetap yang akan direparasi.

4. Rancanglah formulir berdasarkan data berikut ini:
a. Fungsi formulir adalah utuk merekam data hasil perhitungan kas perusahaan.
b. Formulir ini akan disajikan dengan msein ketik.
c. Formulir ini hanya digunakan untuk kepentingan intern saj, yaitu digunakan oleh Bagian Pemeriksa Intern sebagai dokumentasi hasil kegiatan penghitungan kas yang dilakukan oleh abgian ini secar periodik.
d. Formulir ini harus berisi informasi sbb:
1). Tanggal dilakukannnya penghitungankas.
2). Jenis kas yang dihitung (uang logam, uang kerta, cek, credit card sale slip, pos wesel, bank draft).
3). Jumlah lembar atau keping dan nilai nominal uang,
4). Tadna tangan pemeriksa intern yang melakukkan penghitungan kas.
5). Tanda tangan Bagian Kasa yang menyaksikan penghitungan kas.
6). Pernyataan bagianKasa yang berbunyi sebgai berikut:
‘Kami menyaksikan penghitungan kas yang dilaksanakan oleh pemeriksa intern pada tanggal: ______________. Jumlah kas yang dihitung oleh pemeriksa intern pada tanggal penghitungan kas tersebut adalah benar seperti jumlah yang dicantumkan dalam dokumen ini, dan jumlah kas tersebut telah dikembalikan kepada kami dalam jumlah penuh segera setelah pengitungan kas selesai dilaksanakan oleh pemeriksa inter.”

Sumber: Sistem Akuntansi, Mulyadi - UGM